Seseorang yang terbiasa digaji setiap bulan lalu tiba-tiba di PHK, sungguh serasa dunia runtuh. Itulah yang keluarga saya alami beberapa tahun yang lalu. Apalagi saat itu, kami tidak memiliki modal sepeser pun. Bahkan untuk melanjutkan kehidupan kami, hanya mengandalkan sisa tabungan yang ada.
Kebetulan, suami ketemu dengan seorang sales snack dan roti kering. Berawal dari bincang-bincang itu, terjadilah kesepakatan bahwa suami menjadi reseller untuk usaha beliau.
Hanya dengan modal bismillah, kami menjual aset yang ada untuk memulai usaha kecil ini. Meski hanya reseller, tapi kami butuh saddle bag untuk memasarkan dagangannya.
Akhirnya kami memulai usaha ini. Berikut adalah perjuangan kami dalam memulai usaha.
Kebetulan, suami ketemu dengan seorang sales snack dan roti kering. Berawal dari bincang-bincang itu, terjadilah kesepakatan bahwa suami menjadi reseller untuk usaha beliau.
Hanya dengan modal bismillah, kami menjual aset yang ada untuk memulai usaha kecil ini. Meski hanya reseller, tapi kami butuh saddle bag untuk memasarkan dagangannya.
Akhirnya kami memulai usaha ini. Berikut adalah perjuangan kami dalam memulai usaha.
Berjualan keliling menggunakan motor dari toko ke toko
Jualan model ini kami lakukan selama beberapa tahun. Hasil yang kecil tidak menyurutkan niat untuk terus maju dan meningkatkan usaha.
Lama kelamaan, kami bisa menyisihkan modal untuk menambah dagangan sendiri. Sehingga tidak hanya mengandalkan dagangan yang ready stok di teman.
Mulailah saya mencari beberapa distributor yang bisa menyediakan barang dagangan dan dibayar secara tempo.
Usaha iki mulai kami geluti secara serius. Kerja sama antara suami yang menjual dagangan, dan saya sendiri yang mengatur pembukuan. Mulai dari penjualannya, pembelian dagangan, stok barang hingga hal lain.
Inilah beberapa buku yang saya gunakan.
Saya sendiri yang mendesaign buku dengan kolom-kolom yang sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari buku pembelian dagangan, buku penjualan harian, buku stok barang, hingga buku penjualan bulanan.
Sedikit demi sedikit, usaha kami semakin maju, sehingga kami bisa membeli 1 unit mobil box.
Alhamdulillah, usaha kami semakin berkembang.
Pandemi covid-19 menyebabkan usaha kami mengalami penurunan penjualan
Sejak adanya pandemi covid-19 ini, usaha kami mengalami penurunan penjualan. Disebabkan karena kurang lengkapnya barang yang tidak didistribusi secara lengkap seperti biasa. Pabrik pembuatannya pun mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku.
Kami pun mengambil beberapa langkah dalam mengatasi masalah ini.
1. Menambah sales motoris
Sales motoris ini cukup membantu kami dalam penjualan barang yang sudah ready dirumah, sehingga barang dagangan lebih cepat habis dan bisa order kembali untuk dagangan berikutnya.
2. Menjual online
Saya sendiri yang membantu suami menjual dagangan secara online, ini cukup memudahkan pembeli yang enggan keluar rumah tapi ingin belanja pada kami.
3. Menambah dagangan yang diperlukan masyarakat
Kami menambah beberapa dagangan yang selama ini tidak tersedia, seperti sembako. Karena menurut kami kebutuhan pokok untuk masyarakat lebih diutamakan saat ini.
Dengan cara ini, harapan kami semoga kebutuhan keluarga tetap tercukupi. Meski mengalami penurunan dari biasanya, setidaknya bisnis ini tetap berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar