Memiliki dan menjalani usaha mikro atau usaha kecil (sebagai pedagang es) membuatku terus berusaha bekerja dan berfikir keras untuk tetap bertahan, untuk tetap tumbuh dan terus berkembang. Bahkan terkadang butuh ekstra keras juga. Selama dalam perjalanan menggeluti usaha ini, banyak hal yang dapat aku pelajari yang mana dalam kesempatan kali ini aku ingin mengutarakan sedikit pengalaman dalam menjalani usahaku ini, khususnya komponen-komponen yang aku rasa sangat-sangat dibutuhkan di dalam berwirausaha.
Adapun komponen-komponen yang dibutuhkan dalam kita berwirausaha itu antara lain :
1. ONGKOS Komponen yang pertama yang sangat dibutuhkan dalam berwira usaha adalah ongkos. Ongkos yang kumaksud disini meliputi modal usaha, biaya operasional dan lain-lain. Hampir tidak mungkin kita bisa memiliki usaha di zaman yang seperti ini dimana segala sesuatu membutuhkan biaya. Alasan ongkos/modal memang sangat klasik dalam dunia usaha, dan aku coba untuk mengerti dan memaklumi alasan yang satu ini. Menurutku apapun bentuk usaha, sekecil apapun dia, tetap saja ongkos sangat dibutuhkan dalam kelangsungan usahanya.Memang ada cara lain untuk memiliki sebuah usaha bisa juga kita miliki tanpa memerlukan biaya seperti menjedi reseller dan dropshiper misalnya. Namun menurutku tetap saja kita membutuhkan biaya walaupun tidak begitu besar 2. OTAK
Komponen yang kedua adalah otak. Otak yang kumaksudkan adalah ilmu pengetahuan. Butuh pemikiran sebagai landasan jika kita ingin menjadi wirausahawan. Pikiran yang berada di otak kita. Kita mesti tau apa dan bagaimana dunia usaha itu. Kita mesti paham betul mulai dari perencanaan hingga tujuan, dari pangkal hingga ujung, dari hulu hingga hilirnya. Singkatnya, kita mesti menguasai segala aspek dunia usaha dengan ilmu yang kita punya. Ambil contoh, kita dituntut untuk paham usaha seperti apa yang memiliki prospek cerah disaat ini, kita harus punya rencana dan strategy dalam mengelola usaha kita, atau kita dituntut untuk sanggup memajemen usaha kita. Ilmu pengetahuan itulah yang sangat kita butuhkan.
Boleh jadi kita bisa memiliki usaha dengan keberanian, modal nekat, menjalaninya tanpa berpikir panjang, namun jika tidak dibarengi dengan ilmu pengetahuan tentang dunia usaha, aku sarankan sebaiknya jangan
3. OMONG Komponen berikutnya adalah Omong. Sekarang ini apa saja bisa jadi viral, oleh sebab itu kalau bisa usaha kita viral juga kan? Omongan bisa diartikan dengan komunikasi juga, bisa diartikan bicara, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Omongan dibutuhkan dalam usaha paling tidak bagaimana caranya kita mempromosikan dengan kata-kata dari lisan atau tulisan kita. Komponen yang saru ini menuntut kita untuk memiliki skill dalam prakteknya agar viral dan usaha lancar. Paling tidak dengan komsumen, kita dituntut untuk mahir dalam berkomunikasi atau berbicara.Jika kita hanya diam dan tidak ngomong atau bicara, kukira usaha kita akan seperti itu juga. Diam dan jalan di tempat tanpa bicara dalam suasana yang hangat 4. OTOTKomponen yang keempat adalah Otot. Butuh otot atau tenaga dalam berwirausaha. Kerja keras dan jangan malas. Maka usaha akan laris manis atau bahkan sukses. Teruslah bekerja dengan otot kita dalam proses menjalani usaha, karena kata para pakar bilang proses tidak akan mengkhianati hasil. Otot itu sendiri adalah komponen yang sudah kita miliki sejak lahir, maka pergunakanlah dengan sebaik-baiknya. Dan jika otot yang kita miliki ini dirasa masih tidak cukup menghasilkan tenaga, kita bisa menggunakan alat atau mesin pendukung untuk menghasilkan tenaga untuk menopang usaha kita. Memang, ada yang bilang sebaiknya kita bekerja cerdas bukan bekerja keras. Aku setuju. Akan tetapi menurutku kita kerja keras saja dulu, karena aku yakin lama-lama kita akan bekerja dengan cerdas juga 5. ORANG
Komponen yang kelima atau yang terakhir adalah Orang. Adapun orang yang kumaksud disini bisa produsen bisa juga konsumen. Orang sebagai produsen adalah kita sebagai pemilik usaha, atau kalaulah ada karyawan juga termasuk di dalamnya. Di sisi lain orang konsumen sangat dibutuhkan oleh kita sebagai produsen, dengan adanya merekalah usaha kita tetap berjalan. Artinya antara produsen dan konsumen ini saling membutuhkan, karena tanpa adanya mereka, atau tidak ada salah satunya saja, mustahil suatu usaha bisa berjalan.
Sekedar saran, sedapat mungkin kita jaga konsumen kita. Jangan sungkan-sungkan untuk mempercayai bahwa konsumen itu adalah raja dan kita wajib dengan baik dan maksimal melayaninya. Perkara kita sebagai produsen tidak mendapatkan perlakuan yang sama, itu hak mereka